search engine

Rabu, 09 November 2011

cara penanaman padi


A. cara penanaman padi dan teknik mengatasi hama
B.     CPERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
a. Pembersihan
- Selokan-selokan perlu dibersihkan
- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos
b. Pencangkulan
Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak
c. Membajak
- Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
- Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.
- Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
d. Menggaru
- Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
- Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
- Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
- Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan
- Permukaan tanah menjadi rata
- Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan terbenam
- Penanaman menjadi mudah
- Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
3.
PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
b. Umur bibit
c. Tahap penanaman
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
1. Memindahkan bibit
2. Menanam
1) Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.
2)
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
b. Jarak tanam
c. Hubungan tanaman
d. Jumlah tanaman tiap lobang
e. Kedalam menanam bibit
f. Cara menanam
a) Sistim larikan ( cara tanam )
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Dan perlakuan-perlakuan lainnya
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b) Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- .Jenis tanaman
- Kesuburan tanah
- Ketinggian tempat / musim
- Jenis tanaman
Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
- Kesuburan tanah
Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
- Ketinggian tempat.
Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan.
c) Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
- Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
- Hubungan tanaman empat persegi panjang.
- Hubungan tanaman 2 baris.
d) Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang
e) Kedalaman penanaman bibit
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.
f) Cara menanam
Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.
4.
PEMELIHARAAN
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman dan penyiangan.
Yang harns diperhatikan dalam penyulaman :
- Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
- Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
- Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.
- Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan :
- Pengairan secara terus menerus
- Pengairan secara piriodik
c.Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Hama dan Penyakit Padi


Status
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama  dari golongan insekta yang sangat merugikan perpadian di Indonesia.  Hama wereng coklat pada dasawarsa 1961-1970 telah merusak tanaman padi seluas 52.000 ha.  Pada periode tersebut serangan terjadi pada musim hujan 1968-1969 di daerah Jawa Tengah (Brebes, Tegal, Klaten) seluas 2.000 ha dan di Jawa Barat (Subang dan Indramayu) sekitar 50.000 ha. Pada dasawarsa tahun 1971-1980 mencapai 2.500.000 ha.
 


Status
Merupakan hama prapanen utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi, terutama pada agroekosistem dataran rendah dengan pola tanam intensif. Tikus sawah merusak tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan dari semai hingga panen (periode prapanen), bahkan di gudang penyimpanan (periode pascapanen).
 


Status
Penggerek batang padi terdapat  sepanjang tahun dan menyebar di seluruh Indonesia pada ekosistem padi yang beragam.  Intensitas serangan penggerek batang padi pada tahun 1998 mencapai 20,5% dan luas daerah yang terserang mencapai 151.577 ha. Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat mengkompensasi dengan membentuk anakan baru.
 

http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/images/stories/penyakit-hama/walangsangit.png
Status
Walang sangit (L. oratorius L) adalah hama yang menyerang tanaman padi setelah berbunga dengan cara menghisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna. Penyebaran hama ini cukup luas.
Cara mengatasi hama padi
1.      Tanam padi Serempak
Pola tanam serempak dalam areal yang luas dan tidak dibatasi oleh admisistrasi dapat mengantisipasi penyebaran serangan wereng coklat karena jika serempak, hama dapat berpindah-pindah ke lahan padi yang belum panen. Wereng coklat terbang bermigrasi tidak dapat dihalangi oleh sungai atay lautan.
 2.      Perangkap Lampu
Perangkap lampu merupakan perangkap yang paling umum untuk pemantauan migrasi dan pendugaan populasi serangga yang tertarik pada cahaya, khususnya wereng coklat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan perangkap lampu antara lain, kekontrasan lampu yang digunakan pada perangkap lampu yang terdapat di sekitarnya. Semakin kontras cahaya lampu yang digunakan maka akan luas jangkauan tangkapannya. Kemampuan serangga untuk menghindari lampu perangkap yang dipasang.
Perangkap lampu dipasang pada pematang (tempat) yang bebas dari naungan dengan ketinggian sekitar 1,5 meter diatas permukaan tanah. Lampu yang digunakan adalah lampu pijar 40 watt dengan voltase 220 volt. Lampu dinyalakan pada jam 18.00 sampai dengan 06.00 pagi. Agar serangga yang tertangkap tidak terbang lagi, maka pada penampungan serangga yang berisi air ditambahkan sedikit deterjen.

budidaya jambu air


1. SEJARAH SINGKAT
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum banyak disentuh  pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat busuk buah.
 
2. JENIS TANAMAN
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yang banyak ditanam, tetapi keduanya tidak begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium quaeum (jambu air kecil) dan Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel dan Cincalo (merah dan hijau/putih) dan Jenis-jenis jambu air lainnya adalah: Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron, Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan varietas yang paling komersil adalah Cincalo dan Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam (merah dan putih).
 
3. MANFAAT TANAMAN
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C. Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.
 
4. SENTRA PENANAMAN
Menurut data statistik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Cirebon, Subang dan Bekasi termasuk 10 besar sentra penanaman pohon jambu. Jambu air Cincalo merah banyak terdapat di Karawang dan terkenal dengan jambu Bolang yang bila matang benar berwarna merah tua kebiruan dengan rasa manisasam segar sedangkan Jambu air Semarang (merah dan putih) banyak terdapat di Indramayu.
 
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam membantu penyerbukan pada bunga.
2) Tanaman jambu air akan tumbuh baik di daerah yang curah hujannya rendah/kering sekitar 500–3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut, maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis.
3) Cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40–80 %.
4) Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18-28 derajat C.
5) Kelembaban udara antara 50-80 %.
5.2. Media Tanam
1) Tanah yang cocok bagi tanaman jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik.
2) Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok sebagai media tanam jambu air adalah 5,5–7,5.
3) Kedalaman kandungan air yang ideal untuk tempat budidaya jambu air adalah 0-50 cm; 50-150 cm dan 150-200 cm.
4) Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.
 
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih/Bibit
Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif dan produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yang besarnya normal dan mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yang memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas dan tidak cacat, dianjurkan dalam meggunakan bibit jambu air hasil cangkokan/okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat
menghasilkan buah.
2) Persiapan Benih
a. Bibit Enten (Grafting)
Model sambungan yang terbaik adalah sambungan celah. Batang bawah berasal dari bibit hasil perbanyakan dengan biji yang berumur 10 tahun, sedangkan pucuk berasal dari pohon induk unggul. Setelah disambung bibit dipelihara selama 2-3 bulan
b. Bibit Cangkok
Cabang yang akan dicangkok berada pada tanaman yang unggul dan produktif. Cabang yang dipilih tidak telalu tua/muda, berwarna hijau keabuabuan/kecoklat-coklatan dengan diameter sedikitnya 1.5 cm. Setelah 2-2.5 bulan (sudah berakar), bibit segera dipotong dan ditanam dipolibag dengan media campuran : pupuk kandang 1 : 1. Bibit dipelihara selama 1 bulan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Persemaian dapat dilakukan di dalam bedengan atau di polibag.
a) Bedengan
1. Olah tanah sedalam 30-40 cm dengan cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.
2. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan dan jarak antar bedengan 60 cm.
3. Campurkan 2 kg/m2 pupuk kandang dengan tanah bedengan.
4. Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dengan plastik bening.
b) Polybag
1. Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.
2. Isi polibag dengan media berupa campuran tanah, pupuk kandang (2 : 1).
3. Simpan polybag di dalam sungkup.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan pembibitan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.
b) Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.
c) Pemupukan setiap 3 bulan dengan urea, SP-36 dan KCl (2:1) sebanyak 50-100 gram/m2 atau 4 gram/polibag.
d) Penyemprotan pestisida dengan konsentrasi 30-50% dari dosis anjuran.
e) Membuka sungkup jika cuaca cerah secara berangsur-angsur agar tanaman dapat
beradaptasi dengan lingkungan kebun.
5) Pemindahan Bibit
Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.
2) Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakan untuk Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak dan rerumputan dibuang, dan benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dengan mempertimbangkan bibit yang akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m dan kedalam disesuaikan dengan  kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar. Tanah yang kurus dan kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yang dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting dan dedaunan, dengan kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.
3) Pengapuran
Pengapuran tanah sebaiknya dilakukan 1 atau 2 bulan menjelang hujan.
4) Pemupukan
Sebelum penanaman kedalam lubang tanam perlu dimasukkan pupuk kandang sekitar 1 blek minyak tanah. Jika perlu ditambah 2 genggam pupuk NPK. Setelah itu perlu diberi pelindung
6.3. Teknik Penanaman
Penanaman jambu air dapat dilakukan di pot/di kebun, Jika yang digunakan adalah bibit cangkokan maka penanaman batang lebih dalam agar pohon bisa tumbuh secara kuat.
1) Penentuan Pola Tanam
Bibit jambu air dikebun dapat ditanam dengan pola tanam/jarak tanam 8 x 8 m.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam sebaiknya dibuat pada akhir musim kemarau/menjelang musim hujan, agar pada saat mendekati musim hujan, tanaman sudah berdiri. Dengan demikian tanaman baru (pada musim hujan) tidak perlu disiram 2 kali sehari. Penyiapan lubang tanaman terdiri dari:
a) mula-mula tanah digali di tempat yang sudah ditentukan;
b) ukuran lubang ukuran lubang: panjang x lebar x dalam = 60 x 60 x 60 cm. atau panjang x lebar x dalam = 1 x 1 x 0,5 m.
3) Cara Penanaman
Bibit jambu air ditanam ke dalam lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm. Perlu memperhatikan kedalaman penanaman dan waktu penanaman sebaiknya dilaksanakan persis pada awal musim hujan dan pada sore hari.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 1 bulan. Bibit yang tidak tumbuh diganti dengan bibit baru yang ditanam pada lubang tanam yang sama.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan maksud menyuburkan tanah, membuang rumput liar/tanaman liar (kalau ada) atau binatang yang mendekap diantara tanah. Dengan penyiangan dapat memeriksa keadaan lapisan tanah.
3) Pemupukan
Pemupukan jambu air dapat diberikan sebelum berbuah dan sesudah berbuah, sebaiknya setelah dilakukan penyiangan.
a) Tanaman belum berbuah
1. Pupuk kandang diberikan sekali gus pada awal musim hujan.
2. Pupuk urea diberikan 1/3 bersamaan dengan pupuk kandang.
3. 2 minggu setelah itu, sisa urea diberikan bersamaan dengan TSP dan KCl.
b) Tanaman sudah berbuah
1. Pupuk kandang diberikan sekaligus pada awal musim hujan.
2. Pupuk urea 2/3, TSP 1/2, KCl 1/3 diberikan pada saat tanaman belum berbunga (bersamaan dengan pemberian pupuk kandang dan saat hujan pertama mulai turun).
3. Sisa pupuk diberikan setelah buah membesar (umur buah sekitar 1-2 bulan sejak berbunga dan ukuran buah ± sebesar telur puyuh). Cara pemberian pupuk tersebut sebaiknya dibenam dalam Rorak (got) sedalam 20-30 cm mengelilingi tajuk pohon. Dosis pupuk bagi pohon jambu air umur = 15 tahun.
4. Pupuk kandang: maksimal 30 kaleng minyak tanah.
5. Pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl (masing-masing) : 2500 gram.Kenaikan takaran pupuk tersebut setiap tahun setelah jambu air berumur = 10 tahun ialah:
a) Pupuk kandang: 2 kaleng minyak tanah.
b) Pupuk Urea: 100 gram.
c) Pupuk TSP: 50 gram.
d) Pupuk KCl: 50-100 gram.
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman jambu air yang hidup pada tanah dengan kedalaman air tanah 150-200 cm, pada musim kemarau sangat memerlukan penyiraman, agar tanah tetap lembab. Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari. Jika sudah cukup besar dan perakarannya dalam, tanaman  disirami 10-12 kali
sebulan.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan dilakukan secara teratur 1-2 kali seminggu. Awal penyemprotan dilakukan saat buah jambu air sebesar telur puyuh (umur ± 1-2 bulan sejak berbunga). Akhir penyemprotan dilakukan saat buah jambu air akan dipetik (sebulan sebelum dipetik dan warna buah sudah berubah) atau sampai gejala serangannya hilang. Ketika hendak melakukan penyemprotan pestisida, atau pupuk daun/hormon, kita harus memperhatikan cuaca waktu itu. Kalau langit mendung dan kemungkinannya akan turun hujan, sebaiknya penyemprotan ditunda dulu.
6) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan dengan tujuan untuk membentuk pohon, pemeliharaan dan peremajaan. Membentuk pohon: dilakukan setelah mencapai ketinggian 2 meter, dengan ketinggian 1,35-1,5 m dari permukaan tanah dan bagian yang dipangkas adalah cabang/tunas. Untuk pemeliharaan: dilakukan setiap saat kecuali ketika tanaman sedang berbunga, bagian yang ditanam adalah dahandahan yang tua, yang mati kering, luka serta tidak sempurna. Untuk peremajaan: memangkas seluruh bagian tanaman yang sudah kelewat tua, tidak berproduksi atau diserang hama.
 
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1) Ulat kupu-kupu gajah
Ciri: panjang 12 cm, warna hijau muda kebiru-biruan, bertubuh gemuk dan lunak, tertutup lapisan lilin keputih-putihan. Telur-telurnya ditaruh di tepi daun, 2-3 butir bersama-sama, warna merah muda. Kepompong berada di antara beberapa daun atau di sebelah bawah daun. Ulat-ulat tersebut sangat rakus memakan daun. Pengendalian: dengan cara mengumpulkan telur, ulat, dan kepompong untuk dimusnahkan.
2) Kutu perisai hijau
Ciri: panjang kutu 3-5 mm, warna hijau (kadang agak kemerahan). Melekat pada bagian-bagian pohon yang hijau dan di bagian bawah daun. Menyebabkan terjadinya cendawan hitam seperti jelaga. Pengendalian: cara alami dimakan oleh beberapa macam kepik (merah tua, panjang 5 mm dan biru panjang 6 mm) dan ulat (warna
merah muda, panjang 13 mm). Kutu ini di musim penghujan bisa musnah oleh serangan beberapa macam cendawan.
3) Keluang dan codot
Pengendalian: buah-buahan yang hampir tua dibungkus kantong kertas/kain-kain bekas.
4) Pasilan atau benalu
Pengendalian: dibuang dan dibersihkan.
5) Lalat buah (dacus pedestris)
Buah dan daun yang terserang oleh ulat ini. Lalat ini meletakkan telurnya pada daging buah, sehingga setelah menetas larvanya memakan buah jambu air. Pengendalian: dengan insektisida Diazinon atau Bayrusil yang disemprotkan ke pohon, daun dan buah yang masih pentil dengan dosis sesuai anjuran.
6) Penggerek batang
Pengendalian: dengan cara menyumbatkan kapas yang telah direndam insektisida Diazinon atau Bayrusil kedalam lubang batang yang digerek.
7) Ulat penggulung/pemakan daun
7.2. Penyakit
1) Gangguan pada akar
Pemupukan yang kurang hati-hati pada jambu air yang sedang berbuah dapat menyebabkan akar tanaman luka, maka bunga atau buah jambu air bisa rontok. Semua ini terjadi karena tanaman tidak mendapat suplai air dan zat makanan sebagaimana mestinya akibat rusaknya akar tersebut. Selain itu tanah yang berlebihan supali air juga dapat merontokkan bunga/buah, sebab sebab air yang menggenang membuat akar susah bernafas dan mengundang cendawan yang bisamembusukkan akar.
2) Gangguan pada buah
Penyebab: ulat (lalat) buah dan sejenis cendawan yang mengakibatkan buah rontok, busuk. Serangga ini langsung menyerang buah dengan ciri noda berwarna kecoklatan atau kehitaman pada permukaan buah. Pengendalian: (1) cara membungkus buah sewaktu masih dipohon (2) dengan penyemprotan insektisida thioda (2-3 cc/liter air) dan fungisida dithane (3 cc/liter air)
 
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman jambu air dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali dalam setahun (Juli dan September) dan buahnya masak pada Agustus dan Nopember. Ciri-ciri buah yang dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah hijaumerah dan merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dalam panen yaitu semakin terlihat matang buah yang nampak, maka semakin merah warna kulitnya dan makin besar pula ukuran fisiknya.
8.2. Cara Panen
Buah dipetik dari rangkaiaanya dengan hati hati jangan sampai rusak, apalagi jatuh.
8.3. Periode Panen
Masa berbuah jambu air bisa lebih dari 1 kali dalam setahun, tergantung pada keadaan lingkungan.
8.4. Prakiraan Produksi
Buah jambu air jenis merah–hijau dapat dipanen bila warna merah pada buah jambu lebih banyak dari pada warna hijaunya, Pada saat tersebut nisbah TPT/asam dan Vitamin C-nya masing-masing adalah 80,8 dan 48 kg/100 gram
 
Buah hasil panen dikumpulkan dimasukan kedalam keranjang plastik dan disimpan sementara di ruangan yang sejuk. Buah dari jenis yang berbeda tidak disatukan dengan jenis yang lain.
PASKA PANEN
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pisahkan buah yang cacat dari yang baik, kemudian klasifikasikan buah berdasarkan ukurannya. Buah dicuci bersih dengan air mengalir atau dialiri air kemudian ditiriskan di rak pengeringan.
9.3. Penyimpanan
Buah yang telah dikemas disimpan di daerah yang teduh kering dan sejuk.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Buah dikemas dalam keranjang plastik dan disusun rapi agar tidak berpindah tempat selama dalam pengangkutan. Sebaiknya bauh disimpan dalam cold storage jika tidak langsung diangkut ke pasar.
Kalau musim buah mencapai puncaknya, jenis buah yang mampu disediakan H. Kadul yang sejak 1985 memasok buah-buahan lokal ke Hero Swalayan atau sekarang menjadi Giant Swalayan itu, jumlahnya seperti sudah disebut di atas. Ia mengaku, dalam situasi dan kondisi seperti itu, omset penjualan turun, harganya memang harus diturunkan. Untuk itu, H. Kadul tidak hanya bersepakat dengan swalayan atau pedagang saja, namun juga dengan petani atau pekebun buah.
Kesepakatan dengan petani, agar buah-buahannya tetap bisa diserap pasar, H. Kadul menyarankan, petani buah, khususnya untuk belimbing manis, jambu biji merah, juga jambu air semarang, serta sawo dan salak, yang relatif berbuah tanpa musim, diminta mengatur produksinya. Maksudnya, tanaman dibiarkan berproduksi namun produksinya dibuat tidak optimal.
Caranya, pembuahannya diatur supaya pada saat panen nanti tidak bersamaan dengan panen raya berbagai jenis buah-buahan lain. Karena umur buah sejak bunga keluar antara 2 – 3 bulan, maka 2 – 3 bulan sebelum panen raya, buahnya dikurangi saat dilakukan pembungkusan. Dengan cara ini, produksi akan turun. Pemasok buah tidak kuwalahan memasarkan buah yang diambil dari petani; dan buah yang dipasarkan tetap lancar dijual karena harganya diturunkan.
Ujar H. Kadul, karena ada yang membeli, petani buah, pemasok, pedagang buah, masih tetap mendapatkan penghasilan. Memang, pemasok tetap mengambil keuntungan meskipun sedikit. Keuntungan ini untuk menutupi biaya pembelian kemasan, transportasi, tenaga kerja, dan juga untuk penggantian buah yang rusak saat diangkut dari kebun ke gudang, dari gudang ke lokasi pemasaran.

 


Senin, 22 Agustus 2011

Chord Pasha Feat Adelia Penghujung Cintaku :

Intro :  G C Am G D

G                             C
berakhir sudah pencarian cintaku
               Am          D                G
jiwa ini tak lagi sepi, hati ini tlah ada yang miliki
D                              G
tiba diriku di penghujung mencari cinta
              Em          A              D  A
diri ini tak lagi sepi, kini aku tak sendiri

[Reff I]

      D
aku akan menikahimu,
       G
aku akan menjagamu
            Em       A
ku kan selalu di sisimu
           D  A
seumur hidupmu
      D
aku akan menyayangimu,
          G
ku kan setia kepadamu
            Em       A
ku kan selalu di sisimu
             D D#
seumur hidupmu

Interlude : Bb Am Gm F Em C F F# G#m A

D                             G
tiba diriku di penghujung mencari cinta
               Em        A                D A
hati ini tak lagi sepi, kini aku tak sendiri

[Ref II]

      D
aku akan menyayangimu,
         G
ku kan setia kepadamu (kepadamu)
           Em        A
ku kan selalu di sisimu
           D  D7
seumur hidupmu
          G          Bm
wooo aku akan menikahimu,
         C        Am
oh aku akan menjagamu
                   D
ku kan selalu di sisimu 
             G  D
seumur hidupmu

G Em C Am D
nananana.........
          Am        D              G
ku kan selalu di sisimu seumur hidupmu
            D
seumur hidupmu [4x]
by :rockim cyber hack

Jumat, 12 Agustus 2011

Sepenuh Hati - Spoon (Dm)

intro - Dm C Bb - A Gm Bb A
        Dm C Gm - A

  Dm                  Gm      A          Dm        Bb                Gm
Bagaimana harusku luahkan Perasaanku padamu Yang selama ini ku pendamkan
           A
Dalam diam ku

Dm                     Gm      A              Dm         Bb                 Gm
Sukarnya ku berterus-terang Tentang perasaan ini Bimbang seandainya tak kau terima
   A                 Dm
Musnahlah harapanku ini

Dm   Bb         C           F         Dm       Gm             A           Dm
Bagaimana harus aku menghadapi Semua itu Sedangkan ku menyintaimu sepenuh hati
      Bb       C        F       Dm     Gm     Gm - A - Bb            A
Tak mudah untukku melupakan dirimu Kau bagiku             Segala-galanya

Dm           Gm            C               F                  Bb
   Pada yang Maha Kuasa Ku panjatkan doa Moga dibukakan pintu hatimu
Gm          A             Dm
Kan ku buktikan kejujuran cintaku
Dm       Gm                    C            F                     Bb
Jangan biarkan keraguan Menghantui jiwamu Dalam ku meniti semua kepastian
Gm        A       Dm
Dari bibirmu oh kasih piedotcom.blogspot.com

Dm    Bb               C            F            Dm      Bb             A
Kasih dan sayang Cinta dan rindu Tersemat di jiwaku Usah biarkan ku kecewa
           Dm      Bb                    Gm      A           Dm
Membalut luka Agar kau mengerti Yang selama ini Aku menyintaimu



Sepenuh Hati - Spoon (Am)


  Am                  Dm      E          Am        F                 Dm
Bagaimana harusku luahkan Perasaanku padamu Yang selama ini ku pendamkan
           E
Dalam diam ku

Am                     Dm      E              Am         F                  Dm
Sukarnya ku berterus-terang Tentang perasaan ini Bimbang seandainya tak kau terima
   E                 Am
Musnahlah harapanku ini

Am   F          G           C         Am       Dm             E           Am
Bagaimana harus aku menghadapi Semua itu Sedangkan ku menyintaimu sepenuh hati
      F        G        C       Am     Dm     Dm - E - F             E
Tak mudah untukku melupakan dirimu Kau bagiku             Segala-galanya

Am           Dm            G               C                  F
   Pada yang Maha Kuasa Ku panjatkan doa Moga dibukakan pintu hatimu
Dm          E             Am
Kan ku buktikan kejujuran cintaku
Am       Dm                    G            C                     F
Jangan biarkan keraguan Menghantui jiwamu Dalam ku meniti semua kepastian
Dm        E       Am
Dari bibirmu oh kasih

Am    F                G            C            Am      F              E
Kasih dan sayang Cinta dan rindu Tersemat di jiwaku Usah biarkan ku kecewa
           Am      F                     Dm      E           Am
Membalut luka Agar kau mengerti Yang selama ini Aku menyintaimu

Senin, 08 Agustus 2011

sejarah nabi Musa

Musa (bahasa Ibrani: מֹשֶׁה Mošé; bahasa Tiberia: Mōšeh; bahasa Arab: موسى, Mūsā; bahasa Ge'ez: ሙሴ Musse) (sekitar 1527-1408 SM) adalah seorang nabi yang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh (Lima Kitab Taurat). Musa adalah anak Amram dari suku Lewi, anak Yakub bin Ishak. Ia diangkat menjadi nabi sekitar tahun 1450 SM. Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israil keluar dari Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Baru[10] dan 136 kali di dalam Al-Quran. Ia memiliki orang 2 anak (Gersom dan Eliezer) dan wafat di Tanah Tih (Gunung Nebo).

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Pandangan Yahudi dan KeKristenan

Musa adalah seseorang yang diutus oleh Allah untuk pergi membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, dan menuntun mereka pada tanah perjanjian yang dijanjikan Allah kepada Abraham, yaitu tanah Kanaan.
Musa harus melewati berbagai macam rintangan sebelum akhirnya benar-benar menerima mandat sebagai orang yang diutus oleh Allah untuk membebaskan bangsa Israel, seperti misalnya hampir dibunuh ketika ia masih bayi, dikejar-kejar oleh Firaun, sampai harus menjalani hidup sebagai pengembala di Midian selama 40 tahun . Itu semua diijinkan Tuhan untuk membentuk karakternya, sampai akhirnya Tuhan menemuinya sendiri dalam peristiwa semak belukar yang terbakar namun tidak dapat habis terbakar.
Ketika Musa sudah menerima mandat untuk membebaskan bangsa Israel, kuasa Tuhan mulai menyertai Musa, ditandai dengan adanya mujizat-mujizat yang diadakan oleh Tuhan melalui Musa, baik ketika masa pembebasan Israel dengan tulah-tulah, maupun ketika masa perjalanan bangsa Israel ke Kanaan.
Pada akhirnya, Musa tidak sampai memimpin bangsa Israel masuk ke tanah tersebut, oleh karena kesalahan perkataan Musa di Mara yang disebabkan oleh betapa pahit hati Musa menghadapi orang Israel. Musa hanya mengantarkan orang Israel sampai ke tepi sungai Yordan di mana di seberang sungai tersebut terletak Kanaan, tanah yang dijanjikan tersebut. Musa akhirnya digantikan oleh abdinya yang setia yaitu Yosua, yang pada akhirnya berhasil memimpin bangsa Israel masuk tanah Kanaan.
Garis waktu kehidupan Musa adalah sebagai berikut:
  • Musa dilahirkan setelah Yusuf meninggal, di dalam pemerintahan Firaun.
  • Musa berasal dari suku Lewi.

[sunting] Etimologi

Menurut Kitab Kejadian, nama Musa berarti "diangkat dari air". Beberapa ahli kitab masih mempercayai bahwa "air" di Alkitab seringkali merupakan metafora yang menunjuk kepada bangsa kafir, setan (sebuah pemahaman yang dapat dimengerti untuk seorang pengembara di padang gurun), dan keduniawian.[rujukan?] Maka itu, nama Musa menyimbolkan sebuah harapan keselamatan dari setan oleh Tuhan(?) selama Tuhan menuntun mereka ke tanah perjanjian. Musa juga memimpin bangsa Israel melewati Laut Merah, yang mana itu juga menunjukkan penyelamatan dari air.

[sunting] Dalam Hubungannya Dengan Kebudayaan Mesir

  • Beberapa ahli kitab Yahudi[rujukan?] mempercayai bahwa nama Musa yang sesungguhnya adalah versi bahasa Mesir dari "diangkat (dari air)", dan kemudian itu diserap ke dalam bahasa Yahudi, entah melalui tulisan dalam Alkitab, atau oleh Musa sendiri kemudian.
  • Banyak ahli kitab modern[rujukan?] mempercayai bahwa putri Firaun mungkin memberikan namanya dari bahasa Mesir "Mose"/"Mese", yang artinya "anak" atau "keturunan" atau "pemberian"; contohnya: "Thutmose" berarti "anak dari Thoth", dan Rameses berarti "anak yang diberi oleh Ra".
  • Banyak ahli kitab[rujukan?] yang mempercayai bahwa Musa sesungguhnya memiliki nama lengkap dalam bahasa Mesir, dengan nama utama "Mose"/"Mese" dan digabung dengan nama dewa Mesir (mirip seperti Rameses), tapi nama dewa itu kemudian ditanggalkan, entah pada saat dia menggabungkan diri ke dalam budaya Israel, atau oleh penulis-penulis selanjutnya, yang merasa terganggu dengan fakta bahwa Nabi mereka memiliki nama Mesir yang sedemikian.
  • Dalam bahasa Mesir kuno, kata "Mo" itu berarti "Air, sementara kata "Sa" berarti "Anak". Nama lengkapnya "Mosa" berarti "anak dari air", seperti fakta bahwa dia ditemukan dalam keranjang di atas air.

[sunting] Lain-lain

Dari antara orang-orang Aram dan Neo-Hitit, penduduk di Sam'al Utara, Yaudi, menyebutkan bahwa ada jejak-jejak kebudayaan nenek moyang pahlawan Moschos, menunjuk kepada pahlawan Yunani Mopsus (yang mana namanya berarti "anak sapi" yang memiliki beberapa kesamaan dengan Musa [11] kesamaan-kesamaan ini hanya tetang berada di lokasi yang sama dan memiliki nama yang sama.

[sunting] Latar Belakang

Sebelum terjadinya perbudakan Israel, bangsa Israel hidup senang di tanah Mesir, selama bangsa Mesir berada di bawah pemerintahan Yusuf, yang adalah orang Israel. Yusuf merupakan orang Israel yang dijual ke tanah Mesir oleh saudara-saudaranya oleh karena iri hati. Namun oleh karena pertolongan Tuhan, Yusuf dapat melalui itu semua dan pada akhirnya menjadi penguasa tingkat dua mesir, setingkat langsung di bawah firaun yang waktu itu berkuasa. Firaun memberikan kuasa dan kepercayaan penuh kepada Yusuf untuk melakukan apapun yang dianggap Yusuf baik bagi Mesir, dan kemudian Yusuf memboyong keluarganya pindah ke tanah Mesir, karena di Kanaan tempat keluarganya dahulu berdiam terjadi kelaparan hebat. Itulah penyebab awal mula bangsa Israel dapat tinggal di Mesir. Musa adalah anak Amram dan Yokhebed, saudara dari ayah Amram yaitu Kehat, yang adalah kaum suku Lewi. Musa memiliki dua orang saudara, yaitu Miriam dan Harun. Musa dilahirkan di dalam pemerintahan Firaun. Setelah beberapa waktu, Yusuf pun meninggal. Dan berkuasalah seorang Firaun yang tidak mengenal Yusuf. Firaun ini khawatir dan cemas akan perkembangan jumlah bangsa Israel yang begitu besar jumlahnya, bahkan sudah melebihi jumlah dari bangsa Mesir sendiri. Firaun khawatir bangsa Israel suatu saat akan membelot dan bersekutu dengan tentara musuh ketika bangsa Mesir sedang menghadapi peperangan.
Oleh karena itu, Firaun melakukan hal-hal ini untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Israel:
  1. menempatkan pengawas-pengawas rodi untuk menindas bangsa Israel dengan paksa.
  2. menyuruh bidan-bidan yang membantu bangsa Israel bersalin untuk membunuh setiap bayi yang dilahirkan begitu keluar dari kandungan, apabila bayi tersebut laki-laki.
  3. menyuruh pengawalnya membunuh melemparkan semua bayi laki-laki yang ditemui ke sungai Nil.
Namun segala hal tersebut ternyata tidak dapat menekan angka pertumbuhan penduduk Israel, bahkan semakin bertambah banyak.
Pada saat itu, Yokhebed, ibu Musa, melahirkan Musa, dan kelahiran itu dirahasiakan. Namun sesudah tiga bulan, Yokhebed tidak mampu merahasiakannya lagi. Oleh karena itu, Yokhebed mengambil sebuah keranjang pandan. Musa diletakkan di dalam keranjang tersebut, dan kemudian keranjang itu dihanyutkan di sungai Nil. Sementara itu kakak perempuannya, Miriam, mengamati dari jauh tentang apa yang akan terjadi dengan keranjang itu.
Kemudian datanglah puteri Firaun, bersama dayang-dayangnya untuk mandi di sungai Nil. Ketika ia melihat keranjang tersebut, dia menyuruh dayangnya untuk mengambilnya. Ketika dibuka, nampaklah bayi tersebut, dan puteri Firaun tersebut merasa kasihan. Demikianlah puteri Firaun memutuskan untuk mengadopsi bayi tersebut sebagai anaknya, karena ia sendiri tidak memiliki anak.

[sunting] Kelahiran

Kitab Keluaran
1:8. Kemudian bangkitlah seorang raja baru imemerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. 1:9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.
1:10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan--jika terjadi peperangan--jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini." 1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. 1:12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. 1:13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, 1:14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.
1:15. Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: 1:16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup." 1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. 1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" 1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." 1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. 1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga. 1:22 Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: "Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup."
2:1. Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; 2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. 2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil; 2:4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.
2:5. Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya. 2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." 2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?" 2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. 2:9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. 2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

[sunting] Masa Dewasa

Setelah berumur 40 tahun, Musa melarikan diri dari Mesir karena ia membunuh seorang Mesir. Ia sampai ke Midian dan menjadi penggembala domba selama 40 tahun lamanya. Ia menikahi putri imam Zadok dan mempunyai dua orang anak. Kemudian Musa diutus oleh Allah yang berbicara kepada Musa melalui semak yang menyala-nyala namun tidak terbakar. Allah mengutus Musa untuk menyelamatkan bangsa Israel dari perbudakan. Musa pun kembali ke Mesir untuk meminta Firaun melepaskan bangsa Israel dengan ditemani Harun, kakaknya.
Firaun tidak bersedia melepaskan bangsa Israel karena hatinya dikeraskan oleh Allah untuk menunjukkan kuasa Allah kepada manusia. Akhirnya Allah menimpakan sepuluh tulah kepada bangsa Mesir yang puncaknya diperingati oleh bangsa Yahudi sebagai hari raya 'Pesakh' atau pelepasan (Paskah zaman Perjanjian Lama menurut orang Kristen).
Musa memimpin bangsa Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya, yaitu tanah Kanaan. Ketika mulai keluar dari Mesir, sang Firaun mengubah pikirannya dan mengejar kembali orang Israel. Musa kemudian membelah Laut Mati sehingga rakyat Israel yang hampir terkejar dapat menyeberang dan kemudian Musa menenggelamkan para pengejar yang berusaha menangkap kembali orang Israel. Selama perjalanan, bangsa Israel terus mengeluh dan mencobai Allah sehingga Allah marah dan menghukum Israel mengembara di padang pasir 40 tahun.
Musa menerima Sepuluh Perintah Allah di bukit Sinai, dan menerima peraturan-peratuan peribadatan dan hukum-hukum sipil yang dilakukan oleh bangsa Israel hingga hari ini. Allah dengan perantaraan Musa melakukan banyak mujizat kepada bangsa Israel yang tidak percaya seperti memberikan manna, air, dan burung puyuh untuk menjadi makanan pokok orang Israel selama di gurun sehingga mereka tidak kelaparan maupun kehausan. Setelah 40 tahun lamanya memutari jazirah Arab, bangsa Israel sampai ke tanah Kanaan, namun sebelum memasukinya, Musa naik ke bukit Horeb dan meninggal. Jasadnya diangkat oleh Allah sehingga tidak ada kuburannya. Kepemimpinan Musa selanjutnya digantikan oleh Yosua, seorang jenderal yang takut akan Tuhan.

[sunting] Pelayanan

Selama tugasnya tersebut, Musa melakukan berbagai pelayanan, antara lain:

[sunting] Penulis

Musa merupakan penulis 5 kitab pertama dari Perjanjian Lama dari Alkitab. Kitab-kitab tersebut adalah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Kitab-kitab tersebut kemudian dikenal di kalangan orang Yahudi dengan nama Taurat, karena di dalam kitab-kitab tersebut terkandung banyak sekali perintah-perintah yang disampaikan oleh Tuhan kepada Musa untuk bangsa Israel.

[sunting] Hakim

Musa mengatur kehidupan seluruh umat Israel, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam bangsa Israel. Namun semakin lama permasalahan itu semakin banyak, dan Musa harus menangani permasalahan seluruh bangsa Israel yang mengantri untuk diselesaikan permasalahannya dari pagi hingga malam hari. Atas saran Yitro mertuanya, Musa mengangkat pemimpin-pemimpin atas bangsa itu untuk menangani perkara-perkara yang kecil-kecil, sehingga Musa hanya menangani masalah-masalah yang cukup besar saja.

[sunting] Pembuat Tabut Perjanjian

Musa, atas perintah Tuhan, membuat tabut perjanjian dan kemah suci, di mana di dalam tabut perjanjian itu terletak dua loh batu yang berisi 10 perintah Allah. Dalam pembuatan itu, Musa dibantu oleh Bezaleel bin Uri bin Hur dari kaum Yehuda, dan Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan. Mereka berdua adalah orang-orang yang diperlengkapi Tuhan dengan keahlian.

[sunting] Peran

Di dalam Alkitab, Musa merupakan seseorang yang diutus oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan menuntun Israel menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan.
Di dalam Agama Kristen, Musa sangat berperan dalam menuliskan perintah-perintah Tuhan secara tertulis, seperti 5 kitab Taurat, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Musa juga dikenal sebagai orang yang mendapatkan 10 perintah Allah, langsung dari Allah.
Musa juga berperan untuk menguak sisi-sisi pribadi Allah, yang pada zaman orang Israel dianggap sebagai Pribadi yang menakutkan dan cenderung untuk menghukum. Musa menunjukkan bahwa bahkan pada zaman itu pun Musa dapat bergaul karib dengan Tuhan, bahkan sampai disebutkan berbicara berhadap-hadapan muka dengan Allah seperti sepasang sahabat.
Musa juga mengajarkan bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin yang penuh belas kasihan terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Di dalam banyak kesempatan ketika orang Israel memberontak, Tuhan sudah "menawarkan" kepada Musa untuk mengambil jalan pintas, yaitu dengan Tuhan memberantas seluruh orang Israel, dan akan menjadikan dari Musa seorang, suatu keturunan, bangsa yang besar. Namun Musa belajar untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, dan memperjuangkan orang Israel di hadapan Tuhan.
Namun Musa juga mampu marah bila saatnya tepat. Musa sungguh-sungguh marah kepada orang Israel ketika orang Israel, bahkan sampai Harun, kakaknya, berbuat dosa dengan menyembah patung Lembu Emas, sementara Musa sedang naik ke gunung Sinai untuk mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk bangsa Israel.

[sunting] Galleri

[sunting] Pandangan Islam

Musa mendapat julukan Kalim Allah (كليم الله, Kalimullah) yang artinya orang yang diajak bicara oleh Allah. Bahkan tidak jarang dia berdialog dengan Allah, dialog antara seorang hamba yang sangat dekat dengan Sang Kekasih Yang Maha Pengasih[rujukan?].

[sunting] Genealogi

Musa bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Kemudian Musa menikah dengan puteri Syu’aib yaitu Shafura (Shafrawa/Safora/Zepoporah) dan memiliki keturunan berjumlah 4 orang, mereka adalah Alozar, Fakhkakh, Mitha, Yasin, Ilyas.

[sunting] Wujud fisik

Dikatakan dalam kisah Muhammad di perjalanannya menuju Sidrat al-Muntaha, ketika ia sampai di Langit Al-Khaliishah (Keenam), bahwa Muhammad melihat Musa memiliki postur tinggi dan kekar, berambut lebat, memiliki jenggot putih panjang menutupi dadanya, rambutnya hampir menutupi badannya dan sembari memegang tongkat.[12]

[sunting] Biografi

[sunting] Kelahiran

Musa diutus Allah untuk memimpin kaum Israel ke jalan yang benar. Ia merupakan anak Imran dan Yukabad binti Qahat, dan bersaudara dengan Harun, dilahirkan di Mesir pada pemerintahan Maneftah[13] yang memiliki julukan Ramses Akbar[14] atau "Thutmosis".[15]

[sunting] Mimpi Firaun

Pada masa kelahiran Musa, Firaun membuat peraturan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Tindakan itu diambil karena dia sudah terpengaruh oleh paranormal kerajaan yang menafsirkan mimpinya. Firaun bermimpi Mesir terbakar dan penduduknya mati, kecuali kaum Israel, sedangkan paranormalnya mengatakan kekuasaan Fir'aun akan jatuh ke tangan seorang laki-laki dari bangsa Israel. Karena cemas, dia memerintahkan setiap rumah digeledah dan jika menemukan bayi laki-laki, maka bayi itu harus dibunuh.
Yukabad melahirkan seorang bayi laki-laki (Musa), dan kelahiran itu dirahsiakan. Karena risau dengan keselamatan Musa, akhirnya Musa dihanyutkan ke Sungai Nil ketika berusia 3 bulan. Kemudian Musa ditemukan oleh Asiyah istri Firaun, yang sedang mandi dan kemudian membawanya ke istana. Melihat istrinya membawa seorang bayi laki-laki, Firaun ingin membunuh Musa. Istrinyapun berkata: “Jangan membunuh anak ini karena aku menyayanginya. Lebih baik kita mengasuhnya seperti anak kita sendiri karena aku tidak mempunyai anak.” Dengan kata-kata dari istrinya tersebut, Firaun tidak sampai hati untuk membunuh Musa.

[sunting] Musa bertemu ibunya

Kemudian istri Firaun mencari pengasuh, tapi tidak seorang pun yang dapat menyusui Musa dengan baik, dia menangis dan tidak mau disusui. Selepas itu, ibunya sendiri mengajukan diri untuk mengasuh dan membesarkannya di istana Firaun. Diceritakan dalam Al-Quran: “Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya dia mengetahui janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.”
Pada suatu hari, Firaun memangku Musa yang masih kanak-kanak, tetapi tiba-tiba janggutnya ditarik Musa hingga dia kesakitan, lalu berkata: “Wahai istriku, mungkin anak inilah yang akan menjatuhkan kekuasaanku.” Istrinya berkata: “Sabarlah, dia masih anak-anak, belum berakal dan belum mengetahui apa pun.” Sejak berusia tiga bulan hingga dewasa Musa tinggal di istana itu sehingga orang memanggilnya Musa bin Firaun. Nama Musa sendiri diberi keluarga Firaun. “Mu” berarti air dan “sa” adalah tempat penemuannya di tepi sungai Nil.

[sunting] Masa Kenabian

[sunting] Musa menghadapi Firaun

Kisah permasalahan di antara mukjizat Nabi Musa dengan sihir dari tukang sihir firaun dikata bermula disebab satu peristiwa di mana pada satu ketika semasa Musa mengambil meninjau di sekitar kota dan kemudian beliau melihat dua laki-laki sedang berkelahi, masing-masing di kalangan Bani Israel bernama Samiri dan bangsa Mesir, Fatun. Melihatkan kegaduhan itu Musa mau mententeramkan mereka, tetapi ditepis Fatun. Tanpa berlengah Musa lalu mengayunkan satu batu ke atas Fatun, lalu tersungkur dan meninggal dunia.
Ketika laki-laki itu meninggal dunia karena tindakannya, Musa memohon ampun kepada Allah seperti dinyatakan dalam al-Quran: “Musa berdoa: Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiayai diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

[sunting] Pernikahan Musa dengan Shafura binti Syu'aib

Tetapi, tidak lama kemudian orang banyak mengetahui kematian Fatun disebabkan Musa dan berita itu turut disampaikan kepada pemimpin kanan Firaun. Akhirnya mereka akan menangkap Musa. Disebabkan terdesak, Musa mengambil keputusan keluar dari Mesir. Ia berjalan tanpa arah dan tujuan, tetapi selepas lapan hari, beliau sampai di kota Madyan, iaitu kota Nabi Syu'aib di timur Semenanjung Sinai dan Teluk Aqabah di selatan Palestina.
Musa tinggal di rumah Nabi Syu’aib beberapa lama sehingga menikah dengan anak gadisnya bernama Shafura. Selepas menjalani kehidupan suami istri di Madyan, Musa meminta izin Syu’aib untuk pulang ke Mesir. Dalam perjalanan itu, akhirnya Musa dan isterinya tiba di Bukit Sinai. Dari jauh, beliau terlihat api, lalu terfikir ingin mendapatkannya untuk dijadikan obor penerang jalan. Musa meninggalkan istrinya sebentar untuk mendapatkan api itu. Apabila sampai di tempat api menyala itu, beliau menemukan api menyala pada sebatang pohon, tetapi tidak membakar pohon berkenaan. Ini membingungkannya dan ketika itu beliau terdengar suara wahyu daripada Tuhan.
Selepas itu Allah berfirman kepadanya, bermaksud: “....Wahai Musa sesungguhnya Aku Allah, yaitu Tuhan semesta alam.”
Firman-Nya lagi, bermaksud: “Dan lemparkan tongkatmu, apabila tongkat itu menjadi ular Musa melihatnya bergerak seperti seekor ular, dia berundur tanpa menoleh. Wahai Musa datanglah kepada-Ku, janganlah kamu takut, sungguh kamu termasuk orang yang aman.”
Selepas itu Allah berfirman lagi kepada Musa, maksudnya: “Masukkan tanganmu ke leher bajumu, pasti keluar putih bersinar dan dekapkan kedua tanganmu ke dada kerana ketakutan....” Tongkat menjadi ular dan tangan putih berseri-seri itu adalah dua mukjizat yang dikurniakan Allah kepada Musa.

[sunting] Kembali ke Mesir

Ketika beliau dalam perjalanan pulang dari Madyan ke Mesir, bagi menghadapi Firaun dan pengikutnya yang fasik. Firaun cukup marah mengetahui kepulangan Musa yang mau membawa ajaran lain daripada yang diamalkan selama ini sehingga memanggil semua ahli sihir untuk mengalahkan dua mukjizat berkenaan. Ahli sihir Firaun masing-masing mengeluarkan keajaiban, ada antara mereka melempar tali lalu menjadi ular. Namun, semua ular yang dibawa ahli sihir itu ditelan ular besar yang berasal daripada tongkat Musa.
Firman Allah bermaksud: “Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, pasti ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya apa yang mereka buat itu hanya tipu daya tukang sihir dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang.”
Semua keajaiban ahli sihir itu dihancurkan Musa menggunakan dua mukjizat berkenaan, menyebabkan sebagian dari kalangan pengikut Firaun, termasuk istrinya mengikuti ajaran yang dibawa Musa. Melihatkan ahli sihir dan sebagian pengikutnya beriman dengan ajaran Nabi Musa, Firaun marah, lalu menghukum golongan berkenaan. Manakala istrinya sendiri disiksa hingga meninggal dunia.
Nabi Musa bersama orang beriman terpaksa melarikan diri sehingga mereka sampai di Laut Merah. Namun, Firaun dan tentaranya yang sudah mengamuk mengejar mereka dari belakang, tetapi semua mereka mati tenggelam di dasar Laut Merah.
Al-Quran menceritakan: “Dan ingatlah ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.”

[sunting] Musa bermunajat di Bukit Sina

Selepas keluar dari Mesir, Nabi Musa bersama sebahagian pengikutnya dari kalangan Bani Israel menuju ke Bukit Sina untuk mendapatkan kitab panduan daripada Allah. Namun, sebelum itu Musa disyaratkan berpuasa selama 30 hari pada Zulkaedah. Ketika mahu bermunajat, beliau beranggapan bau mulutnya kurang menyenangkan. Ia menggosok gigi dan mengunyah daun kayu, lalu perbuatannya ditegur malaikat dan beliau diwajibkan berpuasa 10 hari lagi. Dengan itu puasa Musa genap 40 hari.
Sewaktu bermunajat, Musa berkata: “Ya Tuhanku, nampakkanlah zat-Mu kepadaku supaya aku dapat melihatMu.” Allah berfirman: “Engkau tidak akan sanggup melihatKu, tetapi coba lihat bukit itu. Jika ia tetap berdiri tegak di tempatnya seperti sediakala, maka niscaya engkau dapat melihatku.” Musa terus memandang ke arah bukit yang dimaksudkan itu dan dengan tiba-tiba bukit itu hancur hingga masuk ke perut bumi, tanpa meninggalkan bekasnya.Musa terperanjat dan gementar seluruh tubuh lalu pingsan.

[sunting] 10 Perintah Tuhan

Ketika sadar, Musa terus bertasbih dan memuji Allah, sambil berkata: “Maha besarlah Engkau ya Tuhan, ampuni aku dan terimalah taubatku dan aku akan menjadi orang pertama beriman kepadaMu.” Sewaktu bermunajat, Allah menurunkan kepadanya kitab Taurat. Menurut ahli tafsir, ketika kitab itu berbentuk kepingan batu atau kayu, namun padanya terperinci segala panduan ke jalan diridhai Allah. Kesepuluh Perintah Tuhan itu mengandung sejumlah pernyataan-penyataan wajib yang secara total lebih dari 10. Tetapi, Kitab Suci sendiri menunjukkan perhitungan "10", menggunakan frase 'aserethad'varim diartikan sebagai 10 kata, pernyataan, atau benda. Agama-agama yang bermacam-macam mengelompokkan pernyataan-penyataan wajib tersebut sehingga menjadi 10 bagian.
Berikut isi sepuluh perintah tersebut: 1. Akulah Tuhan, Allahmu. Jangan ada padamu tuhan lain selain-Ku. 2. Jangan membuat bagimu patung (sembahan) yang menyerupai apapun. 3. Jangan menyebut nama Tuhan: Allahmu, dengan sembarangan. 4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. 5. Hormatilah ayahmu dan ibumu. 6. Jangan membunuh. 7. Jangan berzinah. 8. Jangan mencuri. 9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 10. Jangan mengingini milik sesamamu (Janganlah mengingini istri, atau hamba laki-lakinya, atau hamba perempuannya, atau lembunya, atau keledainya, atau hartanya, atau apapun yang dipunyai sesamamu)

[sunting] Samiri dan berhalanya

Sebelum Musa pergi ke bukit itu, beliau berjanji kepada kaumnya tidak akan meninggalkan mereka lebih 30 hari. Tetapi Nabi Musa tertunda 10 hari, karena terpaksa mencukupkan 40 hari puasa. Bani Israel kecewa dengan kelewatan Musa kembali kepada mereka. Ketiadaan Musa membuatkan mereka seolah-olah dalam kegelapan dan ada antara mereka berfikir keterlaluan dengan menyangka beliau tidak akan kembali lagi. Dalam keadaan tidak menentu itu, seorang ahli sihir dari kalangan mereka bernama Samiri mengambil kesempatan menyebarkan perbuatan syirik. Dia juga mengatakan Musa tersesat dalam mencari tuhan dan tidak akan kembali. Ketika itu juga, Samiri membuat sapi betina dari emas. Dia memasukkan segumpal tanah, bekas dilalui tapak kaki kuda Jibril ketika mengetuai Musa dan pengikutnya menyeberangi Laut Merah. Patung itu dijadikan Samiri bersuara.(Menurut cerita, ketika Musa dengan kudanya mau menyeberangi Laut Merah bersama kaumnya, Jibril ada di depan terlebih dulu dengan menaiki kuda betina, kemudian diikuti kuda jantan yang dinaiki Musa dan pengikutnya. Kemudian Samiri menyeru kepada orang ramai: “Wahai kawan-kawanku, rupanya Musa sudah tidak ada lagi dan tidak ada gunanya kita menyembah Tuhan Musa itu. Sekarang, mari kita sembah anak sapi yang diperbuatkan daripada emas ini. Ia dapat bersuara dan inilah tuhan kita yang patut disembah.”
Selepas itu, Musa kembali dan melihat kaumnya menyembah patung anak sapi. Ia marah dengan tindakan Samiri.
Firman Allah: “Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: wahai kaumku, bukankah Tuhanmu menjanjikan kepada kamu suatu janji yang baik? Apakah sudah lama masa berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki supaya kemurkaan Tuhanmu menimpamu, kerana itu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku.”
Musa bertanya Samiri, seperti diceritakan dalam al-Quran: “Berkata Musa; apakah yang mendorongmu berbuat demikian Samiri? Samiri menjawab: Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam tanah (bekas tapak Jibril) lalu aku masukkan dalam patung anak sapi itu. Demikianlah aku menuruti dorongan nafsuku.”
Kemudian Musa berkata: “Pergilah kamu dan pengikutmu daripadaku, patung anak sapi itu akan aku bakar dan lemparkannya ke laut, sesungguhnya engkau akan mendapat siksa.”

[sunting] Keinginan Bani Israel melihat Tuhan

Umat Nabi Musa bersifat keras kepala, hati mereka tertutup oleh kekufuran, malah gemar melakukan perkara terlarang, sehingga sanggup menyatakan keinginan melihat Allah, baru mau beriman. Firman Allah: “Dan ingatlah ketika kamu berkata: Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedangkan kamu menyaksikannya. Selepas itu Kami bangkitkan kamu selepas mati, supaya kamu bersyukur.”

[sunting] Sifat asli Bani Israil

Allah memberikan banyak nikmat kepada Bani Israel, antaranya dibebaskan daripada kezaliman Firaun, menjalani kehidupan di kawasan subur, mempunyai Taurat dan rasul di kalangan mereka, tetapi mereka tidak bersyukur, malah memberikan banyak alasan. Mereka juga membelakangi wahyu Allah kepada Musa supaya berpindah ke Palestina. Alasan diberikan karena mereka takut menghadapi suku Kan’an. Telatah Bani Israel yang pengecut itu menyedihkan hati Musa, lalu beliau berdoa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku Harun, maka pisahkanlah kami dari orang fasik yang mengingkari nikmat dan kurnia-Mu.”
Hukuman Bani Israel yang menolak perintah itu ialah Allah mengharamkan mereka memasuki Palestina selama 40 tahun dan selama itu mereka berkeliaran di atas muka bumi tanpa tempat tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sehingga semuanya musnah. Palestina kemudian dihuni oleh generasi baru.
Bani Israel juga menghina rasul mereka, yang dapat dilihat melalui kisah sapi seperti dalam surah al-Baqarah: “Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata; apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan...”

[sunting] Pertemuan Musa dengan orang saleh

Ditengah-tengah khutbahnya Musa dihadapan Bani Isroil, ada salah seorang yang bertanya kepada Musa, dengan pertanyaannya, apakah ada manusia yang paling pandai saat ini. Musa hanya menjawab dialah orang yang pandai dimuka bumi ini. Dengan pernyataan Musa inilah Allah Maha Mendengar siapa yang berkata baik dengan diucapkan maupun tidak. Allah langsung menegur Musa dengan firmanNya," Wahai Musa, Aku mempunyai hamba yang lebih pandai dari kamu" Setelah Musa mendapat teguran Allah, dia sangat terkejut dan dengan tunduk berkata," Dimanakah kami dapat bertemu hambaMu yang lebih pandai dari aku". Kemudian Allah menjawab," Hamba-Ku bisa ditemui disuatu tempat yang disebut Majma Al Bahrain". Dari sinilah awal pencarian Musa untuk bertemu hamba Allah yang lebih pandai darinya yang kita kenal dengan Nabi Khidir.
Musa meninggal dunia ketika berusia 120 tahun, tetapi ada pendapat menyatakan usianya 150 tahun di Bukit Nabu’, tempat diperintahkan Allah untuk melihat tempat suci yang dijanjikan, yaitu Palestina, tetapi beliau tidak sempat memasukinya.

[sunting] Kisah sepupu Musa

Dalam Al Qur'an surat Al-Qasas: 76-82, disebutkan bahwa ada salah seorang pengikut yang masih sanak famili Musa yang sangat kaya, bernama Qarun. Meskipun sangat kaya, namun ia tidak mau menyedekahkan hartanya bagi fakir miskin. Nasihat-nasihat Musa tidak dipedulikannya, bahkan ia serng mengejek dan memfitnah Musa.
Guna memberi pelajaran pada Qarun dan memberi contoh pada kaumnya, Musa memanjatkan doa agar Allah menurunkan azabnya pada diri hartawan itu. Allah lalu memberi azab dengan menguburkan semua harta kekayaan beserta diri Qarun melalui bencana tanah longsor yang dahsyat. Selain di dalam surah Al-Qasas, nama Qarun disebutkan di dalam surah Al-'Ankabut dan surah Al-Mu’min.
[sembunyikan]